Cek Bangunan Abad 18 di Museum PETA Bogor

#Tags

Tidak jauh dari kebun raya Bogor, jika berjalan ke arah Jalan Sudirman, akan terlihat sebuah kawasan komplek. Bangunan tersebut mencolok dengan gapura masuk yang besar, dan diapit 2 patung monumen. Itu adalah monumen dan museum Pembela Tanah Air (Museum PETA).

Museum Peta Bogor

Museum PETA ini merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat, yang didirikan untuk memberikan penghargaan kepada mantan tentara PETA atas kontribusinya dalam pendirian bangsa dan negara. Selain itu, museum yang terletak di Bogor ini juga didirikan untuk memberi gambaran perjuangan kemerdekaan Indonesia dan persiapan dalam mengisi kemerdekaan.

Sejarah bangunan Museum PETA - kota Bogor

Gedung yang difungsikan sebagai museum ini dibangun pada tahun 1745 oleh KNIL (Tentara kerajaan Belanda) dengan gaya bangunan Eropa. Seiring dengan pecahnya perang dunia II, Jepang masuk menggantikan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1943 gedung tersebut digunakan sebagai pusat pelatihan pasukan sukarela tanah air ( Yang disingkat PETA). 


Setelah merdeka, kompleks gedung ini dimanfaatkan oleh pemerintah RI menjadi DANPUSDIK. Pembangunan Museum PETA dimulai pada tanggal 14 November 1993 dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI yang juga merupakan sesepuh YAPETA yaitu Umar Wirahadikusumah.Pembangunan tersebut memakan waktu kurang lebih 2 tahun dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal 18 Desember 1995.

Sehingga akhirnya, luaas tempat pelatihan PETA 13,7 hektar, kemudian berubah 1 hektar untuk museum dan sisanya untuk Pusdik Zeni dan Kodim.

BACA JUGA : Hewan Mamalia Terbesar di Dunia Adalah ...Kamu Bisa Temukan di Bogor

Koleksi Meseum PETA

Koleksi yang ada di Museum tersebut terdiri atas relief atau monumen (menceritakan awal terbentuknya tentara PETA dan terjadinya pertempuran tentara PETA melawan penjajah), patung, perlengkapan perang, meriam dan senjata lainnya. Monumen yang ada di museum ini berupa patung Soedirman dan Supriyadi.

Di bagian depan sudah ada patung Supriyadi saat menjabat pangkat Sudancho pada saat masih jadi tentara PETA.

Monumen Supriyadi di Museum PETA BOGOR

Supriyadi adalah pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945.  Lahir di Trenggalek, 13 April 1923 – menghilang 14 Februari 1945, dinyatakan meninggal 9 Agustus 1975  adalah pahlawan nasional Indonesia. Supriyadi diangkat menjadi Menterian Keamanan Rakyat saat itu, namun tidak pernah muncul.

Sementara di sisi sebelah adalah monumen Jendral  Besar Sudirman.  

Monumen Sudirman di Museum PETA BOGOR

 Jendral Besar TNI (Anumerta) Sudirman, merupakan salah satu lulusan dari PETA, yang kemudian menjadi Panglima Tentara Keamanan Rakyat, pada tahun 1945. Meski sakit  dan menderita TBC, Sudirman tetap memimpin pasukannya, meski harus ditandu. 

Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Jika melewati pintu gerbang, di bagian tengah akan terlihat 1 patung lagi, yaitu Sudirman namun dalam model masih berpangkat Cudancho saat masih menjadi anggota PETA.

Monumen Cudancho Sudirman di Museum PETA BOGOR


Pengunjung juga bisa melihat koleksi foto-foto lama, dan tentu saja koleksi senjata pada masa itu. Semua disusun rapi dilengkapi dengan keterangan yang bisa dipahami pengunjung. 


Koleksi Museum PETA BOgor


Museum PETA memiliki 14 diorama yang menceritakan tentang peristiwa pembentukan tentara PETA dan beberapa kontribusinya dalam proses pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan.

  • Diorama 1: Kesepakatan tokoh-tokoh Bangsa Indonesia untuk mengupayakan berdirinya tentara PETA (1943)
  • Diorama 2: Kegiatan latihan di Pusat Pendidikan Perwira Pembela Tanah Air Bogor (1943)
  • Diorama 3: Pembentukan batalyon-batalyon PETA di daerah Jawa, Madura dan Bali (1944)
  • Diorama 4: Pemberontakan PETA di Blitar (14 Februari 1945)
  • Diorama 5: Tipu muslihat Katagiri Butaicho (Jepang) terhadap Syodancho Muradi (15 Februari 1945)
  • Diorama 6: Peristiwa 16 Agustus 1945 di kompi Pembela Tanah Air (PETA) Rengasdengklok
  • Diorama 7: Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta
  • Diorama 8: Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI (22 Agustus 1945)
  • Diorama 9: Peristiwa rapat raksasa 19 September 1945 di lapangan IKADA, Jakarta
  • Diorama 10: Peristiwa serbuan Osha Butai Kota Baru oleh Pasukan BKR Yogyakarta (Oktober 1945)
  • Diorama 11: BKR Malang merintis matra kedirgantaraan dalam pembentukan kekuatan bersenjata Indonesia (Oktober 1945)
  • Diorama 12: Pemindahan markas angkatan darat Jepang di Jawa Timur ke tangan Bangsa Indonesia (Oktober 1945)
  • Diorama 13: Ambarawa dan lahirnya hari infantri TNI-AD (Angkatan Darat) (15 Desember 1945)
  • Diorama 14: Pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat (12 November 1945)

Bukan hanya diorama, di dalamnya ada juga contoh baju tentara PETA mulai dari yang berpangkat Chudancho (komandan kompi), Shodancho (komandan peleton), Daidancho (komandan batalyon). 

 

Replika tandu Jendral Besar Sudirman
Replika tandu Jendral Sudirman saat harus menyingkir ke hutan bersama pasukannya, dan mulai bergerilya.


Rute & Aksesibilitas

Jika dari Stasiun Bogor menuju lokasi, kamu hanya perlu melewati rute Jl. Kapten Muslihat atau Jl. Raya Dramaga – Bogor menuju Jl. Dewi Sartika. Kemudian, lanjutkan perjalanan menuju Jl. Jendral Sudirman. Jarak yang akan ditempuh sekitar 2 km dengan waktu yang akan ditempuh sekitar 6 menit. Kamu juga bisa menggunakan mobil atau motor untuk menuju ke lokasi.

gerbang museum PETA Bogor

Alamat :

Jl. Jend. Sudirman No.35, Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16121, Indonesia

Tips untuk kamu yang ingin berkunjung

Bagi kamu yang berencana ingin berkunjung secara berkelompok atau rombongan diharapkan berkirim surat terlebih dahulu kepada pihak pengelola Museum PETA agar bisa dipersiapkan segala kebutuhan seperti pemandu museum.
Menjaga ketentraman dan jangan terlalu berisik.
Jaga kebersihan selama di tempat wisata. Akan lebih baik jika kamu membawa kantong plastik sendiri untuk dijadikan kantong sampah agar tidak membuangnya sembarangan di sana.
Jangan malu bertanya kepada petugas, jika ingin mengetahui lebih detail mengenai suatu hal.

BACA JUGA :
Taman Makam Pahlawan Dreded di Kota Bogor
Cek Spot dan Tempat Keren di KRB -- CEK PETA KEBUN RAYA BOGOR
MUSEUM TANAH DAN PERTANIAN BOGOR - MUSEUM PERTANIAN TERBESAR DI ASIA TENGGARA

Penutup

Museum PETA merupakan bangunan yang bangun di abad 18, dan saat ini berubah fungsi menjadi museum. Area museum luas satu hektar dengan banyak barak bekas tentara PETA. Koleksi yang ada di Museum tersebut terdiri atas relief atau monumen (menceritakan awal terbentuknya tentara PETA dan terjadinya pertempuran tentara PETA melawan penjajah), patung, perlengkapan perang, meriam, dan senjata lainnya.