Arti JABODETABEK: Singkatan, Kepanjangan, Sejarah, Dan Perkembangan Menjadi Jabodetabekpunjur

#Tags

Plaza Jambu Dua, yang terletak di ujung jalan Ahmad Yani Bogor, merupakan pusat perbelanjaan yang terkenal sebagai sentra penjualan komputer dan gadget. Tempat ini memiliki gedung parkir khusus yang berdampingan dengan bangunan utama dan lahan parkir di sekitar area gedung. Dengan 6 lantai ditambah dengan lantai semi dasar dan basement, Plaza Jambu Dua menawarkan pengalaman belanja yang lengkap dan menyenangkan.

JABODETABEK adalah singkatan yang digunakan untuk merujuk pada wilayah metropolitan terbesar di Indonesia. Singkatan ini terdiri dari huruf pertama dari kota-kota besar di wilayah tersebut, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah metropolitan ini juga dikenal sebagai Jabodetabekpunjur, yang merupakan kepanjangan dari Jabodetabek dan Puncak Cianjur. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti JABODETABEK, singkatan dan kepanjangannya, serta informasi penting lainnya tentang daerah metropolitan terbesar di Indonesia ini.

Apa itu JABODETABEK?

JABODETABEK adalah singkatan untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah metropolitan ini terdiri dari lima kota yang secara geografis berdekatan dan merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia. Sebagai pusat perekonomian Indonesia, wilayah ini juga menjadi tujuan banyak orang yang ingin meraih sukses dalam berbagai bidang.



peta kawasan jabodetabek

Apa Kepanjangan JABODETABEK?

Kepanjangan dari JABODETABEK adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Singkatan ini terdiri dari huruf pertama dari kota-kota besar di wilayah tersebut, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 

Kini sebenarnya mulai berubah juga menjadi  Jabodetabekpunjur, yang terdiri Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta Puncak Cianjur. Puncak Cianjur merupakan daerah wisata yang terletak di sebelah selatan Bogor dan menjadi tujuan wisata favorit bagi banyak orang.

Istilah Aglomerasi Untuk Kawasan Jabodetabek

Selain kawasan, ada istilah lain yang disematkan untuk daerah yang serupa dengan jabodetabek, yaitu Aglomerasi. Istilah ini memang tidak hanya di Jabodetabek, saja ada beberapa daerah di Indonesia juga memiliki kawasan terintegerasi, misal Mebidangor (Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo). 

Menurut Kementerian Perhubungan hanya menjelaskan tentang makna istilah aglomerasi sebagai satu kesatuan wilayah yang terdiri dari beberapa pusat kota dan kabupaten yang saling berhubungan.

Sejarah JABODETABEK

Sejak awal 1970-an, wilayah metropolitan ini mulai berkembang pesat karena adanya migrasi penduduk dari daerah lain di Indonesia ke Jakarta dan sekitarnya.

Tahun 1970-an: Munculnya istilah Jabotabek

Pada tahun 1970-an, muncul istilah Jabotabek yang merupakan singkatan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan wilayah metropolitan di sekitar Jakarta yang sedang berkembang pesat.

Tahun 1980-an: Pertumbuhan Penduduk yang Pesat

Pertumbuhan penduduk di wilayah Jabotabek semakin pesat pada tahun 1980-an. Jumlah penduduk yang tinggi menyebabkan berbagai masalah, seperti kemacetan lalu lintas dan kepadatan penduduk yang tinggi.

Tahun 1990-an: Jabotabek Berubah Menjadi Jabodetabek

Pada tahun 1999, Depok memisahkan diri dari Kabupaten Bogor dan menjadi kota otonom. Hal ini menyebabkan perubahan nama dari Jabotabek menjadi Jabodetabek yang merupakan singkatan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Tahun 2010-an: Muncul istilah Jabodetabekpunjur

Pada tahun 2000-an, istilah Jabodetabekpunjur mulai populer. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Puncak Cianjur.


Fakta-fakta Menarik tentang JABODETABEK


  1. Wilayah JABODETABEK memiliki luas sekitar 6.392 km² dan dihuni oleh sekitar 35 juta orang.
  2. Jakarta, sebagai pusat dari JABODETABEK, merupakan kota terpadat di Indonesia dengan populasi sekitar 10 juta orang.
  3. JABODETABEK adalah wilayah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga menjadi pusat industri, perdagangan, dan jasa di Indonesia.
  4. Transportasi di JABODETABEK merupakan tantangan besar karena jumlah penduduk yang tinggi dan kemacetan lalu lintas yang parah.
  5. Kawasan Jabodetabekpunjur mencakup wilayah administrasi tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
    • Wilayah administrasi di Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. 
    • Wilayah Provinsi Jawa Barat yang termasuk dalam kawasan metropolitan ini ialah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan sebagian barat laut Kabupaten Cianjur. 
    • Sementara itu, wilayah Provinsi Banten yang tercakup ialah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.


Pertumbuhan Penduduk JABODETABEK

Sejak tahun 1980-an, jumlah penduduk di JABODETABEK terus meningkat pesat. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020, penduduk JABODETABEK mencapai 35,8 juta orang. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini menyebabkan berbagai masalah, seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan masalah lingkungan.

Infrastruktur dan Transportasi di JABODETABEK

JABODETABEK memiliki infrastruktur yang lengkap, seperti jalan tol, kereta api, dan bandara. Namun, masalah kemacetan masih menjadi kendala utama dalam transportasi di JABODETABEK. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah transportasi, seperti memperluas jaringan transportasi publik dan membangun infrastruktur baru.

Potensi Ekonomi di JABODETABEK

JABODETABEK merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Sebagai pusat industri, perdagangan, dan jasa, wilayah ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berbagai sektor ekonomi seperti perbankan, keuangan, telekomunikasi, dan pariwisata berkembang pesat di wilayah ini. 


Transportasi Kawasan Jabodetabek

Wilayah ini memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dan mobilitas yang tinggi, sehingga transportasi umum menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakatnya.

Beberapa jenis angkutan umum yang tersedia di Jabodetabek antara lain:

Kereta Api :Kereta api merupakan salah satu angkutan umum yang paling banyak digunakan di Jabodetabek. Wilayah ini dilintasi oleh jalur kereta api Commuter Line yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, terdapat juga kereta api jarak jauh dan kereta bandara yang dapat digunakan untuk perjalanan ke luar kota atau ke bandara.

krl jabodetabek



Bus: Bus merupakan jenis angkutan umum yang juga banyak digunakan di Jabodetabek. Terdapat beberapa jenis bus yang tersedia, seperti bus kota, bus antar kota, dan bus sekolah. Bus kota melayani perjalanan dalam kota, sedangkan bus antar kota melayani perjalanan antar kota di Jabodetabek dan ke kota-kota di luar Jabodetabek. Sementara itu, bus sekolah melayani perjalanan para siswa ke sekolah.

Taksi: Taksi merupakan salah satu jenis angkutan umum yang juga populer di Jabodetabek. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di wilayah ini, seperti Blue Bird Group, Express Group, dan sejumlah perusahaan taksi online.

Angkutan Kota: Angkutan kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan angkot juga tersedia di Jabodetabek. Angkot melayani perjalanan dalam kota dengan rute dan tarif yang berbeda-beda tergantung pada trayek yang dilalui.

Bus Kota : Selain angkot, bus juga melayani jarak terjauh antar titik dalam area jabodetabek. 

BACA JUGA :

DAFTAR RUTE BUS DARI BOGOR KE JAKARTA, BEKASI, TANGERANG
Terminal Bubulak - Pintu Gerbang Kota Bogor DI Bagian Barat - Bus Transjabodetabek, dan Bus AKAP


Kesemua angkutan umum tersebut bisa menjadi solusi alternatif untuk memudahkan mobilitas dan berbagai aktivitas sehari-hari masyarakat Jabodetabek.

Jabodetabek Adalah Wilayah Fungsional

Jabodetabek adalah wilayah yang termasuk wilayah fungsional karena pusat kegiatannya saling berkaitan, berhubungan dan saling berketergantungan.

Wilayah-wilayah jabodetabek memiliki perbedaan, baik secara geografi ataupun budaya. Namun secara fungsional ada dalam satu lingkup yang sama.