Arti Drama, Ciri Utama, Unsur dan Kaidah Kebahasaan

#Tags

Ada banyak hiburan untuk melepas penat, mulai dari berjalan - jalan, menikmati kuliner, hingga menikmati pertunjukan. Pertunjukan ini pun banyak macamnya, bisa tarian, musik, hingga pertunjukan bermain peran seperti teater / drama / film. 

Namun artikel kali ini akan membahas secara khusus tentang drama, baik pengertian drama, ciri-ciri, hingga struktur untuk membuat sebuah drama cerita. 


Pengertian Drama

Drama memiliki pengertian, seperti menurut etimologi, kata "drama" berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang artinya adalah sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi.

Pengertian drama menurut KBBI

Drama adalah  komposisi prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui dialog yng dipentaskan. Hakikatnya, drama menggambarkan beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur artistik pertunjukan.

Perbedaan Drama dan Teater

Jika pernah mendengar atau tahu istilah teater, maka teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian lebih luas adalah babak pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan babak pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).

Secara umum, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dijadikan sebuah pertunjukan yang dapat disaksikan oleh masyarakat.

Ciri ciri teks Drama

Drama memiliki ciri-ciri tertentu. Tentu, saja drama haruslah mengandung cerita yang diubah menjadi bentuk dialog. Sebelum pentas, dialog tersebut akan dipelajari oleh pemeran drama mulai dari penghayatan, ekspresi wajah yang totalitas dan penghafalan teks, supaya bisa dipentaskan di depan banyak orang. Dikutip dari buku Menyelami Keindahan Sastra Indonesia (2019) karangan Lianawati W.S, berikut ciri - ciri drama :

  1. Berisi karangan berbentuk percakapan atau naskah dialog
  2. Penyusun naskah dilakukan terlebih dahulu
  3. Memiliki unsur tema, alur, pemeran, akting, serta amanat
  4. Peristiwa atau kejadian yang ditampilkan biasanya sangat  terbatas, bergantung pada durasio (minimal 5 menit dan maksimal tiga jam)
  5. Pertunjukannya dibagi menjadi beberapa babak atau adegan
  6. Para pemerannya bisa mengembangakan alur dengan improvisasi
  7. Sangat mementingkan karakter atau perwatakan tokohnya
  8. Memerlukan latihan khusus


Struktur Teks Drama

Sebelum dipentaskan, para pemeran atau tokoh dalam drama harus mengenal teks drama terlebih dahulu. Supaya bisa mengenal teks drama, ada kegiatan yang disebut reading atau membaca teks drama.

Saat reading, semua orang yang terlibat dalam drama harus mengenal isi cerita dan keadaan yang akan dipertunjukkan.  Drama memiliki sususna atau struktur . Struktur teks drama terdiri atas tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog.

  • Prolog
    • Prolog adalah bagian berupa kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu.
  • Dialog
    • Dialog adalah percakapan antartokoh dalam drama. Dialog terdiri atas tiga bagian, yaitu:
      • Orientasi : bagian awal cerita
      • Komplikasi : bagian pengembangan cerita
      • Resolusi : bagian akhir cerita
  • Epilog
    • Epilog adalah kata-kata penutup yang berupa simpulan maupun amanat tentang keseluruhan isi dialog.


Unsur-Unsur Teks Drama

Dalam teks drama, ada dua jenis unsur yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

1. Unsur intrinsik drama

Unsur intrinsik adalah unsur penting yang tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra. Unsur unsur intrinsik adalah sebagai berikut :

a. Tokoh dan Penokohan
Tokoh dalam teks drama memiliki arti sebagai karakter rekaan yang ada dalam sebuah cerita drama. Sementara itu, penokohan atau karakterisasi dalam teks drama merupakan sebuah gambaran yang menceritakan karakter tokoh tersebut.

b. Latar (Setting)
Latar atau setting dalam teks drama yaitu sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama.

c. Alur
Alur dalam teks drama adalah sebuah rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks sastra, dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. Alur sendiri dapat dipahami sebagai pola dan keterkaitan peristiwa untuk menggerakkan cerita ke arah pertikaian dan penyelesaian cerita tersebut.

d. Tema
Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur lainnya, misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog.

e. Amanat
Amanat dalam teks drama yaitu suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca teks drama atau penonton pementasan drama.

2. Unsur ekstrinsik drama

Unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut :

  • Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama
  • Falsafah hidup pengarang teks drama
  • Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks drama


Kaidah Kebahasaan Drama

Drama memiliki aturan kebahasaan atau kaidah yang harus diikuti. Berikut kaidah kebahasaan dalam drama.

  1. Teks drama berisi dialog.
  2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog
  3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.
  4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.
  5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.
  6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya.
  7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.
  8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.