La Nina dan MJO : Bogor Diminta Bersiap Dengan Cuaca Ekstrem Dalam 1 Pekan Ke Depan

#Tags

Warga Kota dan Kabupaten Bogor diminta bersiap dengan cuaca ekstrem bakal melanda daerah ini dalam waktu sepekan ke depan.  Terutama di wilayah selatan Kabupaten Bogor, seperti Kawasan Puncak. Secara umum diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sedang hingga lebat, yang dapat disertai angin kencang dan petir.

Ilustarasi cuaca buruk

Potensi bencana  yang patut diwaspadai saat ini adalah kejadian Hodrometeorologis diiringi dengan aktifitas tektonik. Dimana, aktifitas tektonik dengan kegempaan di bawah 5 Skala Richter (SR) berpotensi membuat rekahan pada tebing-tebing pegunungan.

Kepala Stasiun Meteorologi Citeko – Bogor, Asep Firman Ilahi menyatakan apabila terdapat kejadian hujan ekstrim di hulu sungai, maka potensi tanah longsor dan banjir bandang di daerah sekitar DAS dan daerah hilir menjadi lebih besar

Hal paling penting dilakukan masyarakat saat ini adalah tetap memonitor aktifitas kegempaan dan peringatan dini hujan ekstrim melalui aplikasi info BMKG.  Setelah itu waspadai tempat anda berada, area di sekitar aliran sungai dan dataran tinggi, merupakan daerah rawan terjadinya bencana alam.

“Segera hindari daerah tersebut apabila tercatat aktifitas kegempaan dan hujan lebat atau ekstrim berturut-turut minimal tiga hari pada wilayah tersebut. Partisipasi pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan masyarakat bersinergi untuk mewujudkan kesiapsiagaan sebagai antisipasi bencana alam khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor,” paparnya.

Selain itu Asep Firman Ilahi mengingatkan, minggu ini setidaknya ada tiga aktor cuaca bermain di wilayah Indonesia. Selain La Nina, ada Madden Julien Oscillation (MJO) dan Sirkulasi Siklonik di Laut Jawa sebelah Selatan Kalimantan Barat.


BMKG sebelumnya telah merilis informasi yang menyatakan bahwa saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate). Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5C hingga -1.5C selama 7 dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat. Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
https://www.bmkg.go.id;
follow media sosial @infoBMKG;
aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.