Tak Sanggup Bayar Open BO, Pria Ini Dikeroyok Waria Hingga Pingsan!

#Tags

 Penting untuk diingat bahwa penggunaan istilah "Open BO" atau "booking online" sekarang lebih dikenal sebagai istilah yang merujuk pada prostitusi online. Sebuah insiden di Kendari menunjukkan bagaimana salah satu pria mengalami kekerasan setelah tidak mampu membayar layanan prostitusi yang dipesan secara online.

BO memang menjadi fenomena tersendiri yang muncul di masyarakat. Istilah BO atau Open BO sendiri kerap digunakan oleh para pelaku atau penikmat prostitusi online. Kepanjangan dari BO adalah booking order atau booking online. Istilah booking online yang awalnya frasa netral dan bisa digunakan untuk semua kegiatan pemesanan secara online, berubah makna semenjak maraknya prostitusi online. Frase ini ini berubah konotasinya menjadi negatif.

Biasanya, seseorang bisa membayar mahal untuk open BO. Kasarnya ya menyewa wanita untuk bercintalah. Jadi, ketika ingin open BO, pastikan dulu bahwa uang yang kalian miliki cukup untuk membayar. Jangan seperti yang terjadi di Kendari ini.


Tak Sanggup Bayar Open BO, Pria Ini Dikeroyok Waria Hingga Pingsan!


Pria berinisial LA di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dikeroyok dua orang waria lantaran tidak mau membayar saat open booking online (BO). Pria itu diketahui open BO melalui aplikasi MiChat.

Dilansir detikSulsel, pria itu dianiaya di BTN Geraha Cempaka Asri, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, pada Sabtu (14/1/2023). Pengeroyokan dilakukan di rumah waria tersebut.

"Kejadian pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh dua orang waria terhadap korban LA," kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi saat dimintai konfirmasi, Jumat (20/1).

Fitrayadi mengatakan korban awalnya tidak mengetahui identitas waria tersebut di aplikasi MiChat. Saat tiba di kontrakan si waria, korban langsung diminta bayar. Korban mengaku tak punya uang dan belum sempat berhubungan badan.

"Sesuai keterangan korban, korban tidak sempat berhubungan badan dengan waria tersebut," katanya.

Selanjutnya, waria itu memanggil temannya untuk mengeroyok korban. Lalu korban dibiarkan pergi untuk mencari uang dan meninggalkan HP-nya sebagai jaminan.

Sumber : detik

-----end------


Tidak bisa dibayangkan malunya saat bikin laporan sama polisi, "Saya dikeroyok waria karena gak sanggup bayar BO, Pak.”

Ada kecurigaan juga modus ini adalah menjebak korban melalui aplikasi online lalu memeras korban ketika ketemu. Tentu berahaya buat yang suka open BO aja.

Kisah ini menjadi viral di media sosial dan menggugah banyak orang untuk berbicara tentang bahaya prostitusi online dan dampak negatif yang ditimbulkannya. 

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika seseorang memutuskan untuk menggunakan layanan prostitusi online:

Risiko Keamanan: Seperti yang terjadi pada kasus di Kendari, pengguna layanan prostitusi online rentan menjadi korban kekerasan fisik atau pemerasan oleh penyedia layanan. Selain itu, banyak kasus penipuan atau pembobolan data pribadi yang terjadi pada situs web prostitusi online.

Masalah Kesehatan: Selain risiko keamanan, pengguna layanan prostitusi online juga berisiko terkena penyakit menular seksual. Bahkan jika penyedia layanan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, risiko tetap ada.

Kerugian Keuangan: Layanan prostitusi online umumnya sangat mahal, dan jika seseorang tidak dapat membayar, maka hal-hal buruk dapat terjadi, seperti pada kasus di Kendari.

BACA JUGA:
Open BO: Apa Artinya dan Mengapa Harus Dihindari? Cek Pengalaman Yang Menggunakan..!
Cowok Open BO Sehari dapat 10 juta Rupiah, Pulang Lebam Sampai Harus Ngesot
Curhat Susahnya Open BO di Tengah Pandemi, Antara Iba atau Ngakak?
 

Maka dari itu, sebaiknya menghindari layanan prostitusi online dan memilih untuk menjaga kesehatan dan keamanan pribadi serta tidak membuang-buang uang untuk hal yang tidak bermanfaat. Semua itu dapat dilakukan dengan menemukan cara-cara yang positif dan sehat untuk memenuhi kebutuhan seksual, seperti dengan pasangan yang sah.