Tertarik Mau Jadi Content Creator Facebook, Tiktok, Youtube, Instagram ?

#Tags

Pernahkah kamu melihat seseorang membuat video di YouTube, Tiktok, Facebook atau Instagram ? Atau seseorang yang mengirim foto di feed Instagram atau di post di facebook mereka? Orang tersebut sekarang disebut profesinya sebagai content creator.


Secara harfiah, content creator bisa diartikan sebagai orang yang membuat konten. Konten dalam hal ini semua hal yang mereka buat disebar ke berbagai platform media sosial yang tersedia, seperti YouTube, Tiktok, Instagram, Facebook, hingga di WhatsApp.

Content creator lebih dari sekadar pencipta konten saja, kini peran profesi ini punya fungsi yang terbilang besar dalam dunia marketing sekarang ini.

Arti Content Creator

Menurut State of Digital Publishing, content creator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media, terutama media digital, dimana content creator biasanya memiliki target pemirsa / audiens tertentu.

Content creator sedang mengerjakan pengambilan gambar . Sumber : Unsplash


Menurut HubSpot, content creator adalah orang-orang yang membuat materi (konten) yang memiliki nilai edukasi dan hiburan. Materi ini juga kelak disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens.

Di awal - awal saat tanpa pesaing berarti, semua konten video banyak beredar di youtube. Sehingga banyak disebut youtuber. Kini, dengan banyaknya pilihan platform, sebutan youtuber juga tidak relevan lagi. Kini istilah content creator lebih baik, karena ini bisa bekerja di berbagai platform sosial media untuk menyebarkan konten mereka.

Selain sosial media seperti Facebook, Instagram, atau YouTube, para content creator mereka juga memakai blog, infografik, maupun ebook untuk menyebarkan konten.

Content creator sendiri bukan selebriti ataupun blogger, tapi selebriti maupun blogger bisa masuk ke dalam kategori pencipta konten.  Jelasnya lagi, tidak semua pencipta konten adalah selebriti maupun blogger kenamaan.

Setelah 2 tahun memaksa banyak terhubung secara online, membuat semakin banyak yang terhubung lewat internet. Hasilnya, diyakini  Tahun 2022 memiliki lebih banyak peluang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah audiens yang banyak, dan platform media sosial yang beragam, jadi ddua hal yang membuat content creator akan dibutuhkan.

Revolusi konten yang sedang berlangsung. Dengan begitu banyak platform media sosial baru yang bermunculan, dunia pembuatan konten akan selalu berubah. Adaptasi cepat dalam bidang kreatif adalah salah satu hal yang dicari dari seorang content creator. Jadi, jika kamu ingin ambil bagian dalam revolusi konten yang sedang berlangsung, sekarang adalah waktu yang tepat.


Cara Menjadi Content Creator

 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih platform tempat kamu akan membuat konten. Apakah itu melalui blog, saluran Youtube, atau siaran podcast? Atau apakah kamu akan berkonsentrasi di media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram?
 

Sementara itu, kamu juga harus belajar banyak hal baru seperti algoritma yang digunakan di media sosial, pemasaran melalui media sosial, copywriting, dan lain sebagainya. Keahlian ini juga yang akan membantumu untuk mempromosikan channel yang sedang dirintis.

Jika kamu lebih senang bekerja sebagai pekerja lepas di bidang pembuatan konten, kamu bisa menjadi penulis untuk orang lain atau menjadi social media manager. Jika memutuskan menjadi pekerja lepas, kamu akan dibayar untuk membuat konten sehingga kamu tidak perlu membangun channel sendiri yang mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Skill untuk menjadi Content Creator

Berikut adalah beberapa skill yang harus kamu kuasai untuk menjadi seorang Content Creator!
1. Kemampuan riset
Dalam membuat konten diperlukan riset untuk mengumpulkan informasi pendukung yang lengkap. Riset juga membantu Content Creator memahami kondisi pasar, tren, dan kebutuhan audiens.

 
2. Manajemen waktu
Content Creator biasanya nggak hanya membuat satu jenis konten saja. Karena itu, manajemen waktu yang baik sangat diperlukan untuk bisa memproduksi semua konten sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Apalagi kalau Content Creator adalah pekerjaan sampingan, tentu kamu harus bisa mengatur waktu agar pekerjaan utamamu tidak terganggu. Kamu harus pandai mengatur waktu agar tahap pra produksi, produksi, dan post produksi nggak ngaret.

 
3. SEO (Search Engine Optimization)
Selain membuat konten yang berkualitas, ada juga hal yang nggak kalah penting: kontennya mudah ditemukan audiens. Untuk memudahkan audiens menemukan kontenmu, kamu bisa menerapkan SEO.SEO adalah upaya optimasi agar kontenmu mudah ditemukan di search engine. Nggak hanya artikel, sekarang juga ada SEO YouTube dan Podcast SEO.

4. Copywriting dan content writing
Dalam pembuatan konten, kamu akan memerlukan naskah, skrip, atau caption. Karena itu, kemampuan menulis seperti copywriting dan content writing perlu kamu kuasai. Terlebih kalau kamu banyak memproduksi konten berupa artikel atau tulisan lainnya.
 
5. Fotografi atau videografi
Kalau konten yang kamu produksi berupa foto atau video, maka keterampilan fotografi dan videografi harus kamu kuasai. Nggak hanya sebagai konten yang berdiri sendiri, foto dan video juga bisa menjadi pelengkap konten lain. Misalnya, kamu membuat konten berupa artikel review makanan, kamu bisa menambahkan foto makanan yang kamu review untuk menyempurnakan artikel yang kamu tulis.

6. Editing
Content editing diperlukan untuk memastikan konten yang kamu buat sudah sesuai untuk dipublikasikan dan membuat konten lebih menarik  Misalnya, dalam pembuatan artikel kamu perlu mengecek typo, sumber, data, argumen, dan lainnya. Kalau di video, editing diperlukan untuk menyatukan semua footage yang ada agar menjadi sebuah cerita atau alur yang sesuai. Foto juga perlu diedit, misalnya menghapus objek, mengatur pencahayaan dan kontras, mengatur warna, dan lain sebagainya.

Content creator facebok sedang menuliskan ide. Sumber : Unsplash

Gaji Content Creator

Coba cek skill content creator di bagian sebelumnya. Dengan cukup banyak skill yang harus diketahui, lazimnya content creator akan bekerja secara tim. Jumlah tim bisa besar atau kecil tergantung skala pekerjaan. Gaji content creator adalah berkisar Rp 3,5 juta - Rp10 juta rupiah. 

Namun angka ini masih bisa berubah tergantung pengalaman, negosiasi, dan kebijakan dari perusahaan. Jika kamu seorang content creator + influencer  yang menerima endorsement, dalam sekali proyek kamu bahkan bisa mendapat hingga puluhan juta rupiah.

Tips Menjadi Content Creator

Menurut HubSpot, ada 9 kebiasaan yang kerap dilakukan oleh content creator yang sukses. Bagi kamu yang melakukan 9 kebiasaan ini, kemungkinan untuk menjadi seorang pencipta konten jempolan akan terbuka.
1. Rajin membaca
Membuat konten yang bagus tentu memerlukan bekal. Salah satu bekal itu bisa kamu dapat dari membaca. Rajin-rajinlah membaca, terutama soal industri yang sedang dijalani.

Hal ini akan berpengaruh terhadap proses penciptaan konten. Kelak, konten yang dibuat akan sesuai dengan kondisi industri saat ini. Tidak hanya itu, konten juga bisa jadi akan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh audiens.


2. Tulis setiap ide
Biasakan untuk duduk sejenak setiap harinya, selama 10-15 menit, untuk mengeluarkan setiap ide dan pemikiran yang dimiliki.  Tulis semua ide dan pemikiran yang ada itu. Bebas bentuknya seperti apa. Dari situ, biasanya inspirasi akan muncul.

3. Pelajari informasi pemirsa (audiens)
Hal ini masih berkaitan dengan kebiasaan yang pertama. Selain mempelajari industrinya, seorang pencipta konten juga mesti mempelajari audiens dari industri tersebut. Pada akhirnya, audienslah yang akan menilai konten yang kita buat. Content creator yang baik, lazimnya, mengetahui audiensnya luar dalam.  Cek informasi usia, gender, lokasi tinggal, keluarga, pekerjaan, dan gaji dari audiensnya. Dari situ,  kecenderungan konten yang sesuai bisa dibuat.

4. Buat konten yang orisinal
Konten orisinal di sini maksudnya adalah konten yang menjadi gaya dan ciri khas dari kamu. Gaya dan ciri khas inilah yang akan membedakan dari pencipta konten yang lain.

Dewasa ini banyak content creator bertebaran. Jika tidak memiliki ciri khas, maka kamu akan terpinggirkan. Gunakan medium yang berbeda, atau gunakan cara pembuatan konten yang unik, sehingga hal itu akan jadi gayamu sendiri.


5. Kurasi konten orang lain
Yang dimaksud kurasi di sini adalah, selain membagikan konten milik orang lain, kamu harus bisa melakukan sesuatu dengan konten itu.

Content creator yang sukses tidak hanya sekadar membagikan ulang konten yang sesuai dengan industrinya. Kamu harus berinteraksi dengan konten itu dan tunjukkan bahwa kamu adalah seorang ahli.

Misal, di Twitter ada seseorang membagikan video. Itu adalah konten.Nah, kamu bisa menimpalinya dengan cara meretweet video itu, lalu kamu tambah dengan komentarmu sendiri, atau kamu bisa memasukkan gif plus video dalam komentarmu. Hal itu akan membuat kontenmu jadi lebih memiliki nilai informasi, apalagi jika kamu bisa menambahkan fakta lain terkait unggahan tersebut.
Dengan begitu, personal brand kamu akan terbentuk juga.


6. Buat penilaian dari kontenmu
Setiap konten yang dibuat perlu dinilai.  Di sinilah maksud dari memahami penilaian atau key performance indicator (KPI) dari konten yang dibuat. Lewat beberapa matrikulasi tertentu, kamu bisa menilai apakah konten yang dibagikan sudah baik atau belum.

Kamu bisa melihat social media, direct, dan organic traffic dari kontenmu.  Dari situ, kamu bisa melihat kelayakan konten yang kamu buat. Kamu juga bisa melihat penilaian orang lain terhadap konten yang kamu sebarkan, apakah mereka suka atau tidak. Selain itu, kamu juga bisa membuat konten baru yang lebih baik berdasarkan data itu.


7. Bangun jejaring dengan content creator lain

Seperti halnya dalam pekerjaan lain, sebagai seorang pembuat konten, kamu harus berjejaring dengan content creator yang lain. Ini bisa jadi tempatmu untuk belajar.

Dengan membangun jejaring, kamu akan memiliki tempat untuk berdiskusi soal seperti apa konten yang baik.  Kamu juga akan memiliki banyak teman, serta bisa memahami dan mendengarkan banyak ide dari orang-orang yang berbeda-beda.


8. Buat konten sebagai solusi
Terkadang, seorang content creator terlalu merasa bahwa dirinya adalah seorang ahli. Dalam beberapa kasus, mereka hanya mengungkapkan sesuatu yang mereka tahu saja. Content creator yang sukses tidak seperti itu. Mereka akan menempatkan audiens di atas segalanya, serta membuat konten yang sifatnya berupa solusi. Hal itu biasanya akan membuat konten lebih banyak digemari.

9. Merawat rasa ingin tahu
Seorang pembuat konten harus memiliki rasa haus akan pengetahuan. Hal ini kelak akan membantu mereka menciptakan konten yang bervariasi dan tidak monoton. Jangan pernah puas dengan ilmu yang sudah dimiliki, dan selalu mencari ilmu-ilmu baru setiap harinya.

Itulah beberapa informasi tentang content creator. Intinya, profesi satu ini akan cocok untuk kamu yang menyukai tantangan dan berjiwa kreatif.