Peringatan Hari Jadi Bogor 540 atau HJB ke 540 akan digelar tanggal 3 Juni 2022

#Tags

Peringatan Hari Jadi Bogor 540  atau HJB ke 540 akan digelar tanggal 3 Juni. Direncanakan, akan ada acara perayaan kembali setelah 2 tahun ditiadakan karena pandemi.

Berikut ini adalah kilas balik sejarah Kota Bogor.


Sejarah Kota Bogor

Banyak yang menyebut bahwa Bogor dulunya adalah tempat berdirinya  kerajaan Sunda. Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Kota Bogor tentang kerajaan silam, salah satu prasasti tahun 1533 menceritakan kekuasaan Prabu Surawisesa dari Kerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang.

Kerajaan Sunda yang memiliki ibukota di Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi yang dinobatkan pada 3 Juni 1482.  Hari penobatannya ini diresmikan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pada tahun 1973 dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.

Setelah invasi tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeeck pada tahun 1687. Mereka melakukan  penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.

Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.


Bogor berada di ketinggian 190 - 300 mdpl dengan udara yang relatif lebih sejuk dan suhu rata-rata tiap bulannya 26 °C dengan kelembaban udara mencapai 70%. Suhu terendah di Bogor adalah 21 °C yang sering berlangsung pada bulan Desember hingga Januari. Dengan kondisi iklim dan suhu yang sejuk itu, maka tak heran kalau pada zaman dahulu Bogor menjadi lokasi favorit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pertama untuk mengasingkan diri dari kesibukannya di Batavia.


Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan 9 distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur Limbangan, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.

Sejak masa penjajahan, Bogor menjadi kawasan yang dikhususkan untuk pendidikan, termasuk pertanian dan peternakan. Di kota yang dulu bernama Buitenzorg ini berdiri beberapa gedung-gedung penelitian yang dikembangkan untuk mendukung perekonomian pemerintah Kerajaan Belanda. Beragam instansi dan balai riset botani dan biologi sudah berdiri sejak abad ke-19,salah satu di antaranya sudah berkembang menjadi Institut Pertanian Bogor.


Lambang Kota Bogor dan Arti Logo Kota Bogor

Lambang Kota Bogor tersebut menjadi sebuah kesatuan yang menggambarkan ciri-ciri Kota Bogor di masa lalu serta harapan untuk masa depan, sebagaimana semboyan kota Bogor, yaitu:  Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari, Seja Ayeuna Sampeureun Jaga

logo kota bogor
Lambang Kota Bogor


Perbandingan tinggi dan lebar 5 : 4.
Terdapat warna-warna : emas, merah, biru dan hijau.
Arti tiap bagian pada Lambang :
Kiri atas, Burung Garuda kuning emas merupakan Lambang Negara.
Kanan atas, di Kota Bogor terletak Istana Bogor yang dinyatakan dengan lukisan istana Warna Perak.
Kiri bawah, Kota Bogor, tak dapat dilepaskan dari bayangan Gunung Salak dilukiskan dalam simbol gunung dengan empat buah puncaknya.
Kota Bogor adalah suatu pusaka dari Kerajaan Pajajaran, hal ini dilukiskan dengan bentuk Kujang.


BACA JUGA :

Makna Tepas Salapan Lawang Dasakreta Beranda Kota Bogor

TUGU KUJANG SEBAGAI TENGARA KOTA BOGOR 

 

Rencana Peringatan HJB Bogor Ke 540

Ketua Pelaksana HJB 540 Dody Achdiat menjelaskan ada beberapa rangkaian yang akan digelar pada HJB 540 kali ini.  HJB Ke-540 Bakal Meriah, dan acara akan dimulai sejak pagi. Pusat acara peringatan kali ini akan dipusatkan di Alun alun kota Bogor.

Pagi hari Wali Kota Bogor membagikan KTP kepada 58 warga yang berulang tahun tepat di tanggal 3 Juni. Kemudian disambung rapat paripurna istimewa di DPRD Kota Bogor.

Lalu disambung dengan acara pawai yang akan digelar sore hari. Ada beberapa alternatif pawai, namun salah satunya adalah rute Balai Kota Bogor, Jalan Djuanda, dan kemudian belok langsung ke Alun-Alun Kota Bogor .

Meski demikian, perayaan tahun ini tetap akan mengikuti pembatasan sesuai protokol kesehatan.