Awas! Jangan Langsung Tidur Sesudah Sahur. Cek Bahaya Yang Bisa Mengintai!

#Tags

halamanbogor.com -- Saat ini umat muslim di seluruh dunia sedang mengamalkan ibadah berpuasa di Bulan Ramadhan 1443 H. Salah satu yang dilakukan sebelum berpuasa adalah sahur. Sahur merupakan aktivitas makan atau minum yang dilakukan seseorang sebelum berpuasa dan sebelum datangnya waktu imsak. Lebih lanjut Kemenag menjelaskan, hukum sahur adalah sunnah.



Sesudah sahur, apa yang umumnya Anda kerjakan? Kemungkinan banyak yang menjawab tidur kembali. Ya, banyak sekali yang ingin kembali tidur karena selama 11 bulan, terbiasa tidur di jam-jam sebelum subuh.  Tetapi siapa kira, bila rutinitas tidur sesudah sahur ini dapat memberi imbas bahaya untuk kesehatan badan.

Sesudah makanan sahur masuk ke perut, lambung akan mengolahnya jadi sari-sari makanan yang selanjutnya diserap oleh badan untuk jadi energi.Mekanisme pencernaan perlu minimal 2 jam untuk memproses makanan sampai jadi sari makanan. Proses pencernaan ini memerlukan supply darah yang cukup banyak.

Itu penyebabnya, sebetulnya kita tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat, seperti olahraga sesudah makan. Tetapi ini bukanlah argumen untuk Anda bisa langsung tidur. Sepanjang Anda tidur, sebagian besar peranan badan stop bekerja sementara terkecuali jantung, otak, dan paru-paru.

Maka tidur sesudah makan sahur tidak memberi cukup waktu untuk mekanisme pencernaan bekerja merusak makanan. Pada akhirnya, makanan itu jadi tertimbun percuma dalam perut. Makanan yang tidak tercerna secara baik saat tidur, nanti dapat memunculkan beragam permasalahan kesehatan sebagai berikut ini.


BAHAYA LANGSUNG TIDUR SESUDAH SAHUR

Penumpukan Lemak

Makanan yang masuk ke badan akan dipakai sebagai energi. Tetapi jika sesudah makan, Anda memilih untuk tidur, pasti kalori dari akan diletakkan jadi lemak.


Dalam periode panjang, rutinitas tidur sesudah makan dapat membuat lemak badan makin menimbun, apa lagi bila makanan sahur yang dimakan tinggi karbohidrat dan lemak. Selain itu, tidur sesudah makan sahur membuat perut jadi cepat lapar. Akhirnya, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat Anda makan semakin banyak saat berbuka puasa.

Makan kebanyakan ini bisa juga membuat Anda malas untuk meneruskan kegiatan. Kembali dan kembali, akan makin bertambah lemak. Keadaan itu bisa saja resiko kegemukan akan bertambah, bila Anda tidak mengganti rutinitas sesudah makan yang kurang sehat ini.


Asam Lambung Naik

Maag ialah keluh kesah yang biasa terjadi. Umumnya, ada karena terlambat makan. Meskipun bisa lebih baik sendirinya, maag bisa jadi semakin kronis.  ini menjadi bahaya bila Anda punyai kebiasan kerap tidur sesudah makan sahur. Masalahnya pada keadaan ini mekanisme pencernaan tidak mengolah makanan secara baik.

Lambung akan secara automatis tingkatkan produksi asam lambung untuk percepat prosesnya. Selain itu, saat Anda tidur, style gravitasi akan longgarkan klep lambung hingga mengakibatkan asam lambung dalam perut mengucur kembali ke tenggorokan.

Asam lambung dapat mengurangi susunan dinding tenggorokan dan mengakibatkan cedera di tenggorokan.  Hal itu dapat mengakibatkan perut mulas, ngilu ulu hati, dan kesan panas perih seperti terbakar pada dada sampai kerongkongan.


Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Jika rutinitas tidur sesudah sahur membuat jumlah asam lambung yang dibuat jadi kebanyakan. Selain itu mengakibatkan permasalahan asam lambung naik (heartburn), keadaan itu bisa juga berkembang jadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung.

GERD sebagai lanjutan dari asam lambung naik yang umum terjadi minimal lebih dari 2x /minggu.
Penyakit ini muncul karena klep pembatas di antara lambung dan kerongkongan tidak tutup prima hingga memungkinkannya asam lambung mengucur balik sampai ke tenggorokan.

Asam lambung bisa mencederai kerongkongan dan mengakibatkan beragam tanda-tanda yang lain sebagai berikut ini:

  1. Panas seperti terbakar di ulu hati.
  2. Makanan terasa naik ke kerongkongan.
  3. Asam pada bagian belakang mulut.
  4. Mulut pahit.
  5. Mual dan muntah.
  6. Perut kembung.
  7. Kesulitan menelan.
  8. Sendawa.
  9. Batuk.
  10. Suara serak.
  11. Mengi (Mengi adalah suara khas seperti siulan nyaring yang terdengar saat seseorang menarik atau mengembuskan napas.)
  12. Nyeri dada, terutama saat berbaring.



Sembelit

Umumnya, perlu waktu dua jam untuk badan mengolah makanan hingga lambung jadi kosong. Tersisa makanan akan beralih ke usus untuk dipadatkan jadi feses. Tetapi, tidur sesudah sahur akan melambankan proses pencernaan hingga makanan akan kelamaan "diam diri" dalam perut.


Tumpukan makanan dalam perut yang tidak juga diolah dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti sembelit. Ini karena usus akan mempernyerap banyak cairan dari feses hingga membuat feses jadi kering dan padat. Akhirnya, perlu usaha keras untuk mengeluarkannya dari pada tubuh.

Resiko sembelit sepanjang bulan puasa akan menjadi lebih besar, karena biasanya badan kurang memperoleh cairan dari umumnya.

Stroke

Tidur sesudah sahur membuat mekanisme pencernaan Anda susah untuk mengolah makanan. Ini maknanya lambung memerlukan konsumsi darah yang semakin banyak untuk membuat lancar kerjanya.

Walau sebenarnya, otak masih tetap memerlukan konsumsi darah yang konstan walau kita sedang tertidur. Supply darah yang terpusat ke arah perut ini membuat otak dapat kekurangan oksigen. Dalam periode panjang, jika rutinitas ini selalu dilaksanakan, otak dapat alami stroke.

Teori yang lain menjelaskan jika resiko stroke karena langsung tidur sesudah makan berkaitan dengan kenaikan asam lambung yang mengakibatkan sleep apnea dan memacu stroke.

Disamping itu, sesudah makan bisa terjadi peralihan kandungan gula darah, kandungan cholesterol, dan tekanan darah yang kemungkinan bisa berpengaruh pada kenaikan resiko stroke.

Tipe stroke yang terkait dengan rutinitas tidur sesudah makan ialah stroke iskemik yang terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah otak.

Nah, itu tadi beberapa bahaya tidur sesudah sahur tidak bisa dianggap remeh .  Lebih bagus kerjakan hal yang berguna sesudah makan sahur, seperti mengaji, membaca, dan berzikir.