Kawasan Puncak Bogor - Cianjur

#Tags

 Masih banyak orang yang kurang paham, dan merasa bahwa kawasan puncak adalah kawasan yang berada dalam kawasan Kabupaten Bogor. Padahal, ada bagian wilayah yang masuk ke dalam kawasan kabupaten Cianjur.

Hal ini bisa dilihat dari banyak yang menulis semisal lokasi hotel atau villa berada di Sipanas, tapi masih diberi embel-embel Bogor, padahal lokasi Cipanas masuk ke dalam kabupaten Cianjur. 

Telaga Saat di Cisarua, Kab. Bogor. Sumber : IG @herufadhill




Secara geografis, Kawasan Puncak berada di kaki Gunung Gede-Pangrango dengan rata-rata ketinggian 700 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Suhu udaranya antara 14 hingga 20 derajat celsius.

Dengan keadaan geografis demikian, berdasarkan klasifikasi iklim Junghuhn, Puncak masuk ke dalam dua kriteria iklim yaitu sebagai zona iklim sedang dan iklim sejuk.

Zona sedang (700 - 2.500 m dpl) sangat cocok untuk tumbuh-kembangnya kegiatan perkebunan. Teh, kina, dan kopi ideal tumbuh di kawasan ini.

Sementara di ketinggian 1.500 – 2.500 m sebagai zona sejuk ideal untuk tanaman konifer berdaun jarum, pinus contohnya.

Kawasan Puncak masuk  ke dalam dua kabupaten yaitu Cianjur dan Bogor. Di bagiannya terbentang jalan raya penghubung Bogor-Cianjur. Morfologi yang terjal membentuk jalur yang berkelok-kelok turun dan menanjak.


Nama-nama kecamatan di Bogor yang termasuk kawasan Puncak di antaranya Ciawi, Megamendung, dan Cisarua. Sementara yang terlingkup ke dalam Cianjur di antaranya Cipanas dan Pacet.

Daerah-daerah tersebut berada di lereng Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). Bentang lahan yang beragam menjadi wadah penampung turunnya air hujan sehingga di kawasan itu terdapat daratan yang dibatasi punggung bukit atau batas-batas pemisah topografi yang berfungsi menerima, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke aliran sungai yang pada akhirnya bermuara ke laut, yang biasa disebut catchmen area.

Karena bentang lahannya itu, Puncak membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Liwung yang mengalir membelah Bogor hingga bermuara ke Jakarta sebagai kawasan hilir sungainya.

Ci Liwung, atau sering kali ditulis Ciliwung merupakan sungai yang kerap dikabarkan bagaimana keadaan debit airnya ketika memasuki puncak musim penghujan. Pemantauan debit air Ciliwung dapat di lakukan dari pos Pemantauan Bendungan Katulampa.

Dilihat dari Peta Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane dengan skala 1:400.000, terlihat punggung barat Gunung Pangrango sangat rapat dialiri cabang-cabang sungai Ciliwung, berdampingan dengan DAS Cisadane yang berada di baratnya.

Di sebelah utara terdapat airan  Cileungsi dan Cikeruh mengalir hingga ke Bekasi.

Sebagai karakter hulu sungai, di Kawasan Puncak didapati air terjun. Dalam bahasa Sunda, air terjun disebut curug.

Curug Cilember satu di antara contoh curug yang terdapat di kawasan Puncak. Tidak jauh dari Gapura pembatas Bogor-Cianjur.

Di sebelah kiri jalan raya sebelum rumah makan Rindu Alam terdapat danau yang terbingkai perbukitan terjal dan tertutup hamparan perkebunan teh. Danau tersebut bernama Telaga Warna.

Ketika cuaca pagi sedang cerah, air telaga memantulkan bayangan pepohonan yang tumbuh di tepiannya, menambah betah bagi siapa saja yang singgah.

Dari punggungan perbukitan yang menjadi perkebunan teh, memandang ke arah tenggara hingga ke arah barat daya, terlihat Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak menjulang tinggi menggapai sinar matahari.

Sumber lengkap : artikel