Hukum dan Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha

#Tags

 Puasa Arafah merupakan salah satu dari tiga puasa sunah jelang Idul Adha, selain puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah. Ketiga puasa ini dilakukan selama 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Umat Muslim sendiri sangat dianjurkan melakukan ibadah puasa Arafah. Puasa ini memiliki ketetapan hukum sunah muakkad, yang berarti 'mendekati wajib'.

Ilustrasi kurma untuk berbuka puasa



Hukum puasa Arafah adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Puasa Arafah sangat istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.

Sedangkan kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.


Dengan puasa Arafah, Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.

Sebagaimana yang diketahui dari sabda Rasulullah SAW:

"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).

 BACA JUGA :

Menunaikan Ibadah Puasa Sebelum Idul Adha : Jenis Puasa, Niat dan Keutamaan

Hasil Sidang Isbat Penentuan 1 Zulhijah 1443 Dan Penentuan Idul Adha 2022 Jatuh Tanggal 10 Juli 2022

Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:

"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”

Sebagai umat Islam, ada baiknya kita melakukan ibadah puasa Arafah untuk mendapatkan pahala dan berbagai manfaatnya untuk diri sendiri.