Sakit Demam Berdarah (DBD) : Pengertian, Tahapan DBD, Perawatan dan Pencegahan

#Tags

Bogor, halamanbogor.com -- Saat terjadi pergantian musim yang sering disebut pancaroba, cuaca jadi tidak menentu. Pada masa ini pancaroba ini penyakit demam berdarah dengue alias DBD sering mewabah. 



Saat di musim pancaroba banyak yang sering sakit batuk, pilek dan demam. Saat terjadi demam, sering sekali banyak yang mengira hanya tidak enak bada biasa atau bagian dari batuk pilek, tanpa sadar sedang sakit DBD.


Pengertian demam berdarah (DBD) dan Proses Terjadinya DBD

Demam berdarah  (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes kepada manusia.
Proses terjadinya demam berdarah (DBD). Saat seseorang digigit oleh nyamuk yang dimaksud, tidak langsung seseorang menjadi demam. Ada beberapa tahapan yang terjadi.
 

Tahapan Proses Seseorang Terkena Demam berdarah (DBD)

Sebagaimana disebutkan diatas penularan demam berdarah atau DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus. Tapi, hanya nyamuk Aedes betina yang pernah terinfeksi virus dengue yang bisa menularkan virus tersebut ke manusia.


Dilansir dari Centre for Health Protection begini tahapannya :
1. Seekor nyamuk Aedes betina dapat terinfeksi virus apabila nyamuk itu sebelumnya mengisap darah manusia yang sedang mengalami demam akut.
2. Demam akut dapat mulai terjadi sejak dua hari sebelum suhu tubuh naik sampai 5 hari setelah gejala demam terasa pertama kali. Masa ini disebut dengan viremia, kondisi akibat adanya kadar virus tinggi dalam tubuh.
3. Virus itu kemudian akan mendekam dulu dalam tubuh nyamuk yang sehat itu selama 12 hari sesudahnya, atau disebut juga sebagai masa inkubasi.
4. Setelah masa inkubasi virus DBD selesai, artinya virus sudah aktif dan nyamuk dapat mulai bisa menularkan penyakit demam berdarah ke manusia lewat gigitannya.
5. Apabila nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya akan masuk dan mengalir dalam darah manusia kemudian mulai menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat.
6. Ketika tubuh mendeteksi kedatangan virus tersebut, sistem imun akan langsung menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih untuk melawannya.
7. Respons imun juga mencakup pelepasan sel T sitotoksik (limfosit) untuk mengenali dan membunuh sel tubuh yang terinfeksi.
8. Keseluruhan proses ini adalah masa inkubasi demam berdarah pada tubuh manusia, yang kemudian diakhiri dengan munculnya berbagai gejala DBD.
 
Berdasarkan proses di atas, gejala biasanya mulai muncul sekitar empat hingga 15 hari masa inkubasi, setelah gigitan nyamuk pembawa virus DBD pertama kalinya.
 

Tahapan yang harus dilewati selama sakit demam berdarah (DBD)

 Orang yang sakit demam berdarah atau DBD biasanya melalui tiga tahapan sejak kemunculan gejala pertama kali sampai benar-benar sembuh. Tahapan ini disebut juga dengan Siklus Pelana Kuda.  Disebut demikian karena ketika digambarkan, laju perkembangan penyakitnya terlihat tinggi-rendah-tinggi yang mirip seperti alas duduk orang berkuda.
 

Berikut adalah penjelasan dari tiap tahapan siklus demam berdarah (DBD) yang harus Anda ketahui.
 

1. Fase demam

Fase demam adalah fase pertama demam berdarah yang terjadi segera setelah virus mulai menginfeksi. Gejala paling khas yang muncul pada fase ini adalah demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsius yang muncul tiba-tiba. Demam tinggi biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
 
Gejala yang harus diperhatikan selama fase awal
1. Munculnya ruam kemerahan khas demam berdarah pada sekujur badan dan kulit wajah.
2. Keluhan nyeri persendian dan otot di seluruh tubuh serta sakit kepala.
3. Pada beberapa kasus ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, penurunan nafsu makan, hingga mual dan muntah.

Gejala-gejala awal inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang akan mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.


Untuk Anak kecil terkena DBD, harap diperhatikan!  Fase demam berdarah di awal dapat ditandai dengan dengan kejang dan demam tinggi. Anak juga mungkin akan mengalami dehidrasi.

Sangat disarankan Untuk memastikan tes darah pada hari ke 4 sejak demam untuk memastikan penyebab demam adalah karena virus Dengue. Kurang dari 4 hari, hasil pengujian lab mungkin kurang akurat.

Apa yang bisa dilakukan selama fase demam berdarah awal

1. Berbagai gejala DBD awal dapat membuat penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga harus izin cuti  sakit  dari tempat bekerja atau sekolah.
2. Pasien demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih.
3. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat membantu menurunkan demam dan mencegah terjadinya dehidrasi.
 
Jika demam cepat mereda kemungkinan besar berarti penyakit demam berdarahnya tidak begitu parah. Namun harus terus dipantau karena fase DBD yang satu ini rentan beralih menjadi tahapan kritis

 

2. Tahap kritis

 Setelah melewati fase demam, orang yang sakit demam berdarah rentan mengalami fase kritis yang sering kali membuat orang tertipu, karena di tahap ini demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 derajat Celcius) sehingga penderita merasa sudah sembuh. Karena hal itu, beberapa orang bahkan ada yang sudah kembali beraktivitas seperti biasa.

Penurunan trombosit secara drastis dapat menyebabkan perdarahan yang terlambat disadari.
 
Gejala yang harus diperhatikan selama fase kritis
Dalam 3 sampai 7 hari pertama setelah lewat dari fase demam, pasien DBD sangat berisiko mengalami kebocoran pembuluh, dengan tanda sebagai berikut :
1. Penderita demam berdarah bisa terus-menerus mimisan dan muntah-muntah
2. Merasakan sakit perut yang tidak tertahankan.
3. Pemeriksaan di laboratorium juga menunjukkan pasien mengalami pembesaran organ hati.
 
Meski dari tampak luar Anda tidak mengeluarkan darah, sebetulnya tubuh Anda sedang mengalami perdarahan internal yang lebih parah. Itu sebabnya ini sangat kritis

Hal yang bisa dilakukan selama fase kritis demam berdarah
- Pengobatan ke rumah sakit cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.
- Orang yang sedang berada di tahap atau siklus ini sharus tetap melanjutkan pengobatan DBD meski tampak sehat. Pasalnya, kondisi tubuh orang tersebut belum sembuh sepenuhnya.
 

3. Tahap  penyembuhan

 
Apabila pasien demam berdarah sudah berhasil melewati fase kritis, selanjutnya penderita  akan kembali mengalami demam.  Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Fase ini justru merupakan tanda-tanda bahwa pasien demam berdarah mulai sembuh.
 

Pasalnya, seiring dengan naiknya suhu tubuh, trombosit juga akan perlahan ikut naik ke taraf normal. Cairan tubuh yang tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan mulai kembali normal pada 48-72 jam setelahnya.
 

Masa penyembuhan demam berdarah juga dapat dilihat dari peningkatan nafsu makan, sakit perut yang mereda, serta rutinitas berkemih yang juga kembali normal.  Secara umum, orang yang sakit DBD bisa dikatakan akan sembuh jika jumlah trombosit dan sel darah putihnya kembali normal setelah dilihat melalui tes darah khusus DBD.
 

Waktu yang umumnya dibutuhkan bagi pasien demam berdarah untuk sembuh sepenuhnya adalah 1 minggu.


 

Perawatan selama berlangsungnya siklus demam berdarah

Hal paling pertama dan paling penting untuk dilakukan adalah segera ke dokter begitu merasakan gejala-gejala siklus awal DBD.
Dokter nantinya akan mendiagnosis seberapa parah kondisi DBD Anda, dan menentukan harus diopname di rumah sakit atau istirahat di rumah saja.
 
1. Jangan Sampai Dehidrasi
Sepanjang siklus atau fase demam berdarah, Anda juga wajib mengonsumsi banyak cairan. Cairan yang dikonsumsi tidak hanya dapat diperoleh dari air mineral saja, tetapi dari buah atau sayur, makanan berkuah lain, hingga cairan elektrolit. Di awal siklus demam berdarah, cairan elektrolit baik diminum untuk mencegah kebocoran plasma yang menjadi risiko fase kritis. Contoh minuman yang mengandung elektrolit adalah minuman isotonik, susu, oralit, dan jus buah.
 
2. Istirahat Total
Selama perawatan sepanjang tiap fase demam berdarah, pasien juga diwajibkan beristirahat total untuk mempercepat pemulihan tubuh.
Istirahat berbaring di tempat tidur, minum obat pereda nyeri, dan minum cairan dan makanan penambah trombosit bisa menghindari komplikasi parah dari DBD

 

Pencegahan Demam Berdarah (DBD)

Untuk mencegah Demam berdarah yang terpenting adalah meniadakan yang menularkannya, yaitu nyamuk.
Supaya nyamuk tidak muncul, maka perlu mencegah jentik nyamuk perlu . Sebab, djika jentik nyamuk semakin banyak bisa saja nyamuk aedes aegypti berkembang biak menjadi banyak.


Berikut cara pencegahan munculnya jentik nyamuk

1. Rajin Menguras Penampungan Air

Cara mencegah jentik nyamuk yang pertama dengan rajin menguras berbagai tempat yang digunakan untuk menampung air. Hal ini karena genangan air merupakan tempat yang paling disukai oleh nyamuk untuk berkembang biak.

Biasanya nyamuk betina akan bertelur pada dinding bak yang berisi air. Kemudian jentik nyamuk yang telah menetas dari telur akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, maka larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Biasanya siklus ini berlangsung selama 8–10 hari di dalam suhu ruang.

Jenis tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air sebenarnya tidak hanya bak mandi saja, tapi ada beberapa jenis penampungan air seperti ember, tempat air minum, penampung air lemari es serta tempat-tempat lain yang berpotensi menimbulkan genangan air.

2. Tutup Rapat Tempat Penampungan Air

Selain menguras tempat-tempat penampungan air, cara mencegah jentik nyamuk selanjutnya Anda perlu membersihkan dan menutup rapat berbagai tempat yang digunakan untuk menampung air di rumah. Ada beberapa tempat yang berpotensi memiliki genangan air, seperti perabotan baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, serta lain sebagainya, yang mungkin bisa menjadi lokasi nyamuk untuk berkembang biak.

Maka dari itu, setelah menguras berbagai wadah penampungan air tersebut, tutup rapat wadah yang memiliki banyak genangan air tersebut agar tidak dijadikan lokasi berkembang biak nyamuk. Selain itu, buang berbagai sampah atau wadah tidak terpakai yang berpotensi menimbulkan genangan air.

3. Daun Sirih

Selain itu, cara mencegah jentik nyamuk dapat dengan memanfaatkan segenggam daun sirih muda yang direbus dengan 1 liter air. Anda cukup merebus daun sirih hingga layu dan dinginkan air rebusannya selama beberapa saat. Apabila air rebusan sirih sudah dingin, tuangkan air rebusan sirih ke dalam bak mandi. Penggunaan daun sirih dapat menjadi antiseptik alami yang akan membasmi pertumbuhan jentik nyamuk terutama di bak mandi Anda.

BACA JUGA : 

Makanan dan Minuman Yang Perlu Anda Konsumsi Saat Terkena DBD Agar Cepat Pulih dan Yang Perlu Dihindari

 

4. Gunakan Garam Kasar

Garam kasar juga berguna sebagai salah satu cara mencegah jentik nyamuk yang efektif. Garam kasar yang akan digunakan, harus dicuci terlebih dahulu. Setelah dicuci, selanjutnya jemur garam hingga kering, kemudian tumbuk hingga benar-benar halus.

Anda bisa menaburkan bubuk garam tersebut ke bak mandi atau kolam ikan. Dengan menggunakan cara mencegah jentik nyamuk ini, dijamin jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam air dapat mati seketika. Hal tersebut karena garam kasar memiliki tingkat keasinan yang sangat tinggi. Padahal, jentik nyamuk hanya dapat berkembang biak di air tawar.

5. Taburkan Bubuk Abate

Bubuk abate merupakan salah satu bahan yang sangat ampuh sebagai cara mencegah jentik nyamuk di berbagai tempat. Anda dapat memperoleh bubuk abate tersebut di apotek. Biasanya setelah bubuk abate ditaburkan, akan langsung menempel pada dinding tempat penampungan air.

Adanya bubuk abate yang terdapat di tempat penampungan air tersebut akan membuat jentik nyamuk mati. Biasanya daya tahan dari bubuk abate pada dinding tempat penampungan air kurang lebih bertahan 2-3 bulan. Maka dari itu, Anda bisa menuangkan bubuk abate ini setiap 2-3 bulan sekali di tempat yang menjadi lokasi genangan air. 


Credit foto : Tima Miroshnichenko from Pexels