Klaster Pesantren Mencapai 86 Orang di 3 Ponpes, Bupati Bogor Bentuk Satgas Klaster Pesantren

#Tags

Jumlah santri yang terinfeksi covid-19 di area pesantren meningkat jumlahnya. Bupati Bogor, Ade Yasin, langsung menyerukan perketat protokol kesehatan dan membentuk Satgas Pesantren. 

Ade Yasin saat memimpin Rapat Pembahasan Evaluasi Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 pada Lingkungan Pesantren di Kabupaten Bogor,


“Kluster pondok pesantren harus bisa kita antisipasi, mengingat jumlah pondok pesantren di Kabupaten Bogor sangat banyak sehingga menjadi sangat rawan. Di Kabupaten Bogor terdapat total 1.407 pendidikan pesantren yang terdiri dari pondok salafiyah sebanyak 1.022 pesantren, modern 378 pesantren, Muadalah 6 pesantren Ma'had Aly 1 pesantren,” hal tersebut disampaikan Ade Yasin saat memimpin Rapat Pembahasan Evaluasi Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 pada Lingkungan Pesantren di Kabupaten Bogor, Senin (12/10/2020).

Terbaru, Tiga pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Bogor jadi kluster baru penyebaran virus Covid-19. Dimana Tiga ponpes tersebut berada di Kecamatan Leuwiliang (Ummul Quro)  dengan tujuh santri yang terkonfirmasi positif, ponpes di Kecamatan Gunungputri ( Al Kaukab) dua orang positif, dan  paling banyak pondok pesantren Darul Ulum di Kecamatan Cigombong dengan total 77 santri positif.


Sehingga saat ini, jumlah total santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 86 orang.   Saat ini, semuanya sudah menjalani perawatan, dan sebagian santri melakukan isolasi di pondok pesantrennya dengan pendampingan dari petugas kesehatan.

Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin mengatakan, untuk menekan persebaran klaster Ponpes di Kabupaten Bogor dirinya memperkuat regulasi terkait peraturan bupati pembatasan sosial berskala besar Pra Kebiasaan Baru (PSBB Pra AKB) ke empat.

Satgas Klaster Pesantren  tersebut nantinya dibentuk dimasing-masing Ponpes dan saling berkoordinasi dengan Satgas di masing-masing kecamatan. Selain itu diharapkan melakukan pengawasan termasuk melaporkan aktivitas disetiap Ponpes, karen asantri dan pengajar hanya boleh beraktivitas di dalam Ponpes, dan tidak boleh keluar. Ade juga mengimbau agar pengurus Ponpes terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, sehingga ketika ada yang positif dapat langsung melaporkan untuk segera dilakukan tracing.

Ade Yasin juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, agar penanganan klaster pesantren bisa lebih efektif.