Kebutuhan Oximeter Saat Melakukan Isolasi Mandiri Karena Terpapar Covid-19

#Tags

 Banyak penderita Covid-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka, bahkan ketika mereka merasa sehat tanpa gejala gangguan pernapasan. Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan. Melansir laman web Kementerian Kesehatan, tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 di antaranya demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi virus rata-rata adalah 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Covid-19 menyerang sistem pernapasan dan mengakibatkan penderitanya menjadi sulit bernapas sehingga tubuh kekurangan oksigen yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, bahkan berakhir dengan kematian.


Kadar oksigen dalam tubuh atau juga sering disebut saturasi oksigen menjadi hal penting yang harus terus dicek secara berkala oleh pasien Covid-19. Saturasi oksigen adalah nilai yang menunjukkan kadar oksigen yang ada pada tubuh. Nilai ini sangat penting karena berpengaruh pada fungsi organ dan juga jaringan tubuh. Jika saturasi oksigen-nya rendah, maka perlu cara meningkat saturasi oksigen. Kadar oksigen yang rendah menandakan pasien tersebut membutuhkan penanganan medis. Karena itu, pasien Covid-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri atau isoman harus rutin mengecek kadar oksigen .

BACA JUGA : Waspada Saturasi Oksigen Turun saat Isolasi Mandiri

Selain menggunakan oximeter, tanda-tanda kadar oksigen darah mulai turun juga bisa terlihat dari ciri-ciri berikut ini :
- Warna kebiruan pada bibir, kuku, atau wajah
- Sesak napas atau kesulitan bernapas Nyeri dada atau sesak Batuk yang memburuk Kegelisahan atau ketidaknyamanan Denyut nadi cepat.

Namun sering sekali tanda-tanda di atas muncul saat kondisi sudah memburuk. Bahkan penderita yang sudah mengalamai happy hipoxia akan merasa sehat-sehat saja. Karena itu sangat disarankan menggunakan alat yang dikenal dengan nama oximeter. Sehubungan dengan semakin banyaknya penularan covid-10 varian Delta, maka Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga memperbarui pedoman bagi pasien Covid-19 untuk mereka yang isolasi mandiri di rumah, WHO menyarankan penggunaan pulse oximeter. Pulse oximeter merupakan alat untuk mengukur kadar oksigen dalam darah melalui denyut nadi. Dalam kondisi normal, kadar oksigen dalam darah berada di atas 90. Jika kadar oksigen seseorang di bawah angka tersebut, disarankan untuk memeriksakan diri segera ke fasilitas kesehatan.

Oximeter berfungsi untuk mengukur berapa banyak oksigen yang terkandung dalam darah tanpa perlu menusuk kulit dengan jarum. Oximeter juga dapat mengukur berapa jumlah denyut nadi per menit. Dalam oximeter, kadar oksigen atau saturasi oksigen adalah persentase dari berapa banyak oksigen yang terkandung dalam darah dibandingkan dengan jumlah maksimum yang mampu dibawanya. Baca Juga Oximeter, Alat Penting untuk Pasien Isolasi Mandiri Covid-19 Cara kerja oximeter Alat oximeter terdiri dari sensor dan layar monitor.

Cara kerja oximeter

Oximeter bekerja dengan cara sinyal dari sensor akan memancarkan cahaya ke dalam kulit melalui ujung jari dan mendeteksi aliran darah dengan mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap saat melewati ujung jari. Hasilnya akan ditampilkan pada monitor. Saturasi oksigen darah (SpO2) yang tampil pada layar oximeter menunjukkan persentase saturasi oksigen, sementara jumlah denyut nadi akan ditampilkan sebagai PRbPm (Pulse Rate beats per minute). 



Cara menggunakan oximeter 

- Pastikan untuk mendisinfeksi alat dengan pembersih sebelum dan sesudah digunakan. Selain itu pastikan tidak memakai cat kuku tangan, memakai kuku palsu, suhu tangan tidak dingin, misal karena baru memegang es.
- Nyalakan unit dengan tombol daya.
- Jika tidak menyala, periksa baterainya.
- Istirahat dan buat tubuh rileks sebelum memasang oximeter.
- Jepit alat di ujung jari (tidak disarankan di jari jempol atau kelingking)
- Tunggu hingga angka yang ditampilkan berhenti berubah.
- Nilai normal saturasi oksigen dan denyut nadi. Nilai normal saturasi oksigen atau kadar oksigen normal dalam tubuh manusia adalah 95% hingga 100%.
- Nilai saturasi oksigen di bawah 85% menandakan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan membutuhkan penanganan.
- Sementara nilai saturasi oksigen yang kurang dari 70% merupakan kondisi yang membahayakan sehingga harus segera ditangani. Nilai denyut nadi normal untuk orang dewasa berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit. Secara umum, detak jantung yang lebih rendah saat kondisi normal menandakan fungsi jantung dan kebugaran yang lebih baik. 


Manfaat oximeter
-  mudah memantau saturasi oksigen secara mudah.
- Deteksi secara dini  jika terjadi gangguan pernapasan
- Mewaspadai jika kadar oksigen mulai turun
- Memberi tanda jika penderita harus segera diberi oksigen tambahan

Jika secara fisik dan pembacaan di oximeter, saturasi oksigen dalam darah mulai berkurang, maka Teknik Proning Bisa Bantu Pernafasan Pasien Covid-19 Buka jendela atau keluar untuk menghirup udara segar. Ini terlihat sederhana, tapi efeknya signifikan. Apabila kadar oksigen tidak kunjung bertambah dan penderita Covid-19 semakin memburuk, segera hubungi Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Jika berada di Area Bogor kebutuhan akan oximeter bisa dicari di online shop, sehingga bisa diantar dengan kurir ojek online.